ELECTRICAL SOLUTIONS

 

 

ELECTRICAL SOLUTIONS

088 Imam bonjol Street
Central Jakarta
DKI Jakarta 10110
Indonesia

kWh meter mati lalu hidup sendiri? Ternyata ini penyebab nya!

kWh meter mati lalu hidup sendiri? Ternyata ini penyebab nya!

Lagi asik-asiknya nonton TV, eh listriknya tiba-tiba mati. Anda mungkin pernah mengalami kWh meter pulsa di rumah anda tiba-tiba mati nggak jelas, dan dalam beberapa saat, hidup sendiri. Anda Jadi curiga, jangan-jangan, ada makhluk halus yang lagi iseng ngerjain? Hehe..

Jadi, kondisi seperti ini memang sering terjadi pada kWh meter, khususnya kWh meter prabayar (Meter token/pulsa). Akan ada saat di mana kWh meter di rumah kita bisa tiba-tiba mati, lalu hidup lagi dalam beberapa saat bahkan meski kita tidak apa-apain. Anehnya lagi, MCB nya ternyata berada pada posisi ON.

lalu penyebabnya apa sih? dan cara mengatasinya bagaimana?

Penyebab dan cara mengatasi kWh meter mati dan hidup sendiri

Penyebab kWh meter prabayar tiba-tiba mati lalu hidup lagi setelah beberapa saat adalah karena adanya Overload, Under/Over Voltage yang terdeteksi oleh kWh meter. Waduh, apa lagi tuh Overload, Under/Over voltage?

Overload adalah kondisi di mana beban listrik di rumah anda melebih kapasitas kWh meter yang anda miliki. Under Voltage adalah kondisi di mana tegangan listrik di rumah anda berada di bawah teganga normal. Adapun Over Voltage adalah kondisi di mana tegangan listrik di rumah anda melebihi tegangan normal.

Note:

Tegangan normal PLN adalah 220 volt (1 fasa) dan 380 Volt (3 fasa).

Agar lebih jelas, ke 3 istilah tersebut akan kita bahas satu per satu secara lebih detail.

kWh meter mati dan hidup sendiri karena Overload

Kata Overload ini sebenarnya adalah kosakata bahasa inggris yang terdiri dari kata Over dan Load. Over artinya LEBIH dan Load artinya BEBAN. Diartikan menjadi BEBAN LEBIH.

Maksudnya gimana? Beban itu maksudnya yang bagaimana?

Beban yang dimaksud di sini adalah beban listrik berupa peralatan-peralatan listrik yang kita gunakan di rumah kita. Contohnya seperti lampu-lampu, TV, kulkas, magicom, pompa air, AC, dll. Adapun beban-beban listrik tersebut dinyatakan dalam satuan watt (W) yang merupakan Standard International.

jadi, Jika total keseluruhan beban listrik yang kita gunakan di rumah melebihi kapasitas dari kWh meter terpasang dan dihidupkan dalam waktu yang bersamaan, maka akan terjadi OVERLOAD pada kWh meter. Saat terjadi Overload, maka kWh meter akan otomatis mati dan akan hidup sendiri dalam waktu beberapa saat (kurang lebih 5 menit). Interval waktu nya mungkin akan berbeda-beda tergantung dari merk kWh meter yang kita miliki.

Contoh. Jika anda memiliki kWh meter kapasitas 900 VA (4 Ampere), dan memasang beragam peralatan listrik dan elektronik dengan total beban hingga 1000 watt (4.5 Ampere) dan menyala bersamaan, maka sudah pasti kWh meter akan mati sendiri. Setelah beberapa saat, kWh meter memang akan hidup lagi, tapi akan mati lagi jika anda tidak segera mengurangi beban listrik yang digunakan. Begitu kira-kira.

Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini pastinya dengan mengurangi beban listrik yang digunakan. Jika tidak mungkin untuk mengurangi beban, maka jalan satu-satunya jalan adalah tambah daya kWh meter.

kWh meter mati dan hidup sendiri karena Under Voltage

Under artinya bawah dan Voltage artinya Tegangan. Diartikan menjadi tegangan jatuh (tegangan drop). Saat kWh meter mendeteksi adanya tegangan drop sampai batas tertentu di bawah 220 volt, maka kWh meter akan secara otomatis mati sendiri dan akan hidup lagi setelah mencapai batas tegangan yang ditentukan pada sistem kWh meter.

Baca juga:

Cara cek tegangan listrik PLN di rumah

Bagi pelanggan PLN, kondisi seperti ini terlihat tidak bagus dan bikin ribet. Tapi percayalah, ini merupakan fitur proteksi yang sangat bagus pada kWh meter token. Kenapa? Karena jika listrik di rumah tetap ON bahkan pada saat tegangan drop jauh di bawha 220 volt, maka hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada peralatan-peralatan listrik dan elektronik yang kita miliki. Jadi, jangan memaksa menyalakan peralatan-peralatan listrik saat tegangan sedang drop, kecuali lampu.

Kasus Under Voltage bisa disebababkan oleh beberapa hal, di antaranya:

Lokasi kWh meter (Rumah pelanggan) yang terlalu jauh dari Gardu PLN

Pelanggan PLN yang lokasi rumahnya terlalu jauh dari gardu distribusi PLN akan rentan mengalami kasus Under Voltage. Lokasi kWh meter yang terlalu jauh dari gardu akan menyebabkan banyak drop tegangan selama perjalanan menuju rumah pelanggan.

Solusi dari drop tegangan dengan permasalahan seperti ini biasanya dengan menggunakan Voltage Stabilizer. Tapi ini adalah opsi terakhir. Jika memungkinkan, sebaiknya lapor ke pihak PLN. Minta solusi dari mereka.

Satu travo distribusi PLN sudah melebihi kapasitas

PLN harusnya sudah memperhitungkan dengan matang terkait jumlah pelanggan di sebuah area yang tercover Travo distribusi di area tersebut. Akan tetapi, permintaan tambah daya dan juga pasang kWh meter baru terkadang bisa membuat Travo Distribusi mengalami over capacity (kelebihan beban).

Hal ini tentu saja akan berimbas pada menurunnya tegangan listrik pada jaringan distribusi di area tersebut. PLN dalam hal ini harus bisa lebih baik lagi dalam mengatur distibusi beban untuk sebuah travo distribusi.

Solusi untuk masalah ini tentu saja dengan berkoordinasi dengan pelanggan lain di area yang tercover oleh Travo Distribusi tersebut. Buat laporan resmi ke PLN agar distribusi beban bisa disesuaikan dengan kapasitas travo.

Penggunaan kabel dari tiang PLN terlalu kecil dan digunakan oleh banyak pelanggan.

Standard kabel PLN yang digunakan dari tiang menuju rumah pelanggan biasanya adalah kabel stwisted berukuran 2x16mm untuk 1 pelanggan. Jika kabel ukuran ini digunakan oleh terlalu banyak pelanggan, maka drop tegangan akan terjadi.

Solusi dari masalah ini adalah ganti kabel dengan ukuran yang lebih besar.

Loss contact pada konektor twisted kabel PLN di atas rumah

Loss kontak ini biasanya terjadi karena konektor twisted mengalami panas hingga terbakar. Pemasangan yang tidak pas dan sempurna akan membuat jenis konektor ini menjadi mudah mengalami panas. Apalagi jika beban listrik pada konektor tersebut sangat besar.

Indikasi kerusakan konektor twisted biasanya ditandai dengan drop tegangan yang hanya terjadi pada beberapa pelanggan saja di sekitar rumah anda. Jika anda mengalami tegangan drop dengan indikasi seperti ini, ada baiknya anda periksa konektor-konektor kabel dari tiang menuju rumah anda.

Over Voltage

Over voltage (tengan lebih di atas tegangan normal 220/380 volt). Ini merupakan jenis gangguan yang jarang terjadi, atau bahkan sangat jarang. Kasus seperti ini biasanya terjadi karena adanya pelepasan beban secara tiba-tiba dalam jumlah besar.

Contohnya jika terdapat kabel utama PLN yang melayani sebuah area, tiba-tiba putus karena bencana alam. Akan terjadi lonjakan tegangan secara tiba yang akan dirasakan oleh pelanggan PLN di area lain. Jika kWh meter di rumah kita tidak memiliki proteksi over voltage, maka semua peralatan yang sedang ON akan rusak karena dihantam tegangan lebih.

Selain karena pelepasan beban secara tiba-tiba, Over Voltage juga biasanya terjadi karena adanya masalah di sisi pembangkit listrik hingga gardu distribusi. Dari sisi pelanggan, tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah selain menuggu pihak PLN memperbaikinya.

Share if this is useful....
HERY
HERY

I am a dedicated and results-oriented Electrical, Instrumentation and Automation Engineer with a strong educational background and experience working in the Sugar and oil and chemical industry. My academic foundation from Unram University has provided me with a solid understanding of electrical engineering principles, and my professional experience has allowed me to apply this knowledge in a practical setting.

Articles: 12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *